Jumat, 20 Mei 2011

Kalau Bisa Usaha Ngapain Kerja

Selama 3 hari mulai 23-25 Februari 2011 sedikitnya terdapat 5 materi Enterpreneurship yang sangat berguna sekali bagi siapapun yang mempersiapkan dirinya terjun kedalam dunia usaha.
Melalui Pelatihan Entrepreneur Spirit Development peserta diberikan bekal bagaimana mereka dapat mengisi masa pensiunnya. Konsep sederhananya adalah peserta dibangkitkan semangat untuk membuka sebuah usaha. Belum habis satu hari mengikuti pelatihan, peserta sudah semakin terbuka pemikiran untuk melakukan usaha. Buat apa kerja melulu jika dengan berbisnis seseorang dapat menghasilkan penghasilan yang mencukupi kehidupan keluarga. Para pemateri mengakui bahwa pada awalnya memang perlu perjuangan keras. Untuk meraih kesuksesan dalam usaha yang dirintis tersebut tak bisa dipungkiri lagi seseorang yang ingin melakukan bisnis sendiri harus memiliki PASSION pada bidang yang akan digelutinya. Setidaknya memang Passion atau Joy of Job mereka ada disana. Apabila PASSION kita sudah tak lagi dalam dunia pekerjaan alangkah baiknya segera diputuskan untuk berhenti dan melanjutkan kehidupan dengan membuat sebuah usaha.
Satu hal yang terpenting dari pemaparan salah seorang pembicara ketika seseorang sudah memutuskan akan mulai membuka usaha adalah masalah Mental. Itu adalah salah satu faktor kunci yang mesti dipegang oleh siapapun yang akan terjun langsung dalam dunia usaha. Jangan pernah memiliki Mental yang kecil. Simak saja apa yang dikemukakan oleh salah seorang pembicara, Pak Perry. Ia mengisahkan bagaimana dulu dia sempat menjual kaos di halaman parkir sebuah rumah makan terkenal di daerah Puncak. Pada waktu itu ia membawa dua orang pembantu dirumahnya untuk jualan ditempat itu. Ketika tanpa sengaja pak Perry berjumpa seseorang yang dikenalnya ia lantas berpura-pura sedang membeli kaos tersebut. Jadi menurut dia lebih jauh, bahwa dalam berusaha seseorang mesti Smart. Bicara soal Malu, tentunya jujur ia juga memiki perasaan sejenis saat jualan di parkiran itu. Namun seperti disampaikannya dihadapan peserta jika masalah seperti itu datang tidak perlu malah menjadi penghambat. Persoalan dengan sendirinya akan terpecahkan yakni dengan cara mengatasi permasalahan itu tanpa harus menyerah. Mental Baja untuk tidak kalah dalam berusaha mesti di gadang sebagai senjata andalan dalam berusaha. Rasa Malu perlu dibuang jauh-jauh dari pola pikir calon entrepreneur. Itulah cara-cara yang dikedepankan untuk dealing with persoalan mental yang kerap ditemui para pemula dalam berusaha.
Lebih lanjut dia juga mengutarakan bahwa bagi siapapun yang akan memulai bisnis maka CIPTAKANLAH usaha itu bukan hanya sekedar ikut-ikutan saja. Orang lain buka warung makan kita juga membuka warung makan.
Pola seperti itu adalah keliru, begitu menurut pemilik puluhan bentuk usaha di Bandung diantaranya Rumah Sosis dan Tahu Susu Lembang.
Pelatihan Enterpreneur Spirit Development ini sangat bermanfaat sekali terutama bagi seseorang yang memang hasrat atau passionnya sudah tak lagi di dunia kerja. Akan tetapi hal tersebut bukan berarti bahwa seorang karyawan yang aktif tidak dapat atau tidak perlu mengikutinya. Apa yang diberikan benar-benar tak hanya membuka namun juga mengajak agar wawasan berpikir kita tumbuh untuk merintis sebuah bisnis. Apalagi bila waktu antara kerja dan bisnis dapat dimanage dengan baik. Dalam menjalankan usaha tak selamanya kita sendiri yang mesti turun tangan mengoperasikannya.
Saat waktunya tiba nanti, segeralah mengambil keputusan. Apakah akan tetap terus bekerja atau berkeinginan untuk membuka suatu usaha. Tetapkanlah Passion atau Joy of Job kita lebih berat kemana. Apabila pilihannya adalah Bisnis, mari segeralah bergerak membuat usaha. Pijakan awal mesti ditancapkan langkah selanjutnya biarkan Tuhan yang menentukan. Bila mampu berusaha, mengapa mesti bekerja !

Untuk mengaplikasikan semua yang diperoleh dibukalah Garasi Obama









Tidak ada komentar:

Posting Komentar